-->
ads here

Cara Meningkatkan Rendemen Minyak Sereh Wangi

- 12/09/2018
advertise here
Cara Meningkatkan Rendemen Minyak Sereh Wangi - Serei atau sereh wangi  merupakan tanaman stolonifera yang terdiri dari dua jenis yaitu Cymbogon nardus (lenabatu) dan Cympogon winterianus (mahapengiri). Ciri lenabatu memiliki daun lebih panjang, adapun mahagiri memiliki daun lebih lebar dan pendek. Jenis serei yang menghasilkan penyulingan minyak atsiri lebih tinggi yaitu jenis mahagiri di bandingkan jenis lenabatu.Selain itu minyak atsiri yang di hasilkan mahagiri memiliki mutu yang lebih baik. Kadar geraniol dan sitronelal lebih tinggi.

Ciri utama minyak atsiri yang dihasilkan dari serei varietas lenabatu berwarna kuning pucat sampai coklat, beraroma segar. Kandungan sitronelal antara 7-15 % dan geraniol sekitar 55-65%. Minyak serei lenabatu banyak di gunakan sebagai cmpuran sabun, shampoo, atau karbol pembersih lantai.

cara meningkatkan rendemen minyak sereh

Sementara itu jenis serei varietas mahapengiri berwarna coklat dengan aroma yang lebih menyengat. Varietas ini menghasilkan minyak atsiri dengan kadar sitronelal berkisar 30 - 45% dan geraniol sekitar 65 – 90%, banyak di gunakan sebagai campuran cosmetic/lotion.
Untuk menghasilkan rendemen minyak atsiri pada tanaman serei perlu memperhatikan beberapa hal baik dalam budidaya maupun penanganan pasca panen. Beberapa hal yang perlu di perhatikan yaitu diantaranya :

1. Kemiringan lahan


Ternyata budidaya tanaman serei pada lahan miring dan lahan datar mengahasilkan serei dengan kwalitas berbeda. Serai yang tumbuh pada lahan dengan kemiringan 25 – 35 derajat memberikan keleluasaan pada akar untuk tumbuh lebih baik. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman serei menjadi lebih optimal. Tenaman tumbuh lebih subur, air tidak terbgenang saat hujan turun. Tenaman serei yang dipanen dari penanaman pada lahan miring  ini menghasilkan rendemen minyak atsiri lebih baik yaitu sekitar 0,6-1%


Sedangkan budidaya serei pada lahan datar meghasilkan mutu kurang baik dibandingkan budidaya pada lahan miring, terbukti dari hasil penyulingan hanya diperoleh rendemen minyak atsiri sekitar 0,4 – 0,6%. Sayangnya ketersediaan lahan miring untuk budidaya tanaman serei ini terbatas jika dibandingkan lahan datar.



2. Jenis tanah.

Selain dipengaruhi oleh kemiringan atau topografi lahan, yang tidak kalah pentingnya dalam budidaya tanaman serei yang harus diperhatikan adalah jenis tanahnya. Tanah berpasir atau mawur yanng subur lebih baik untuk pertumbuhan tanaman serei jika dibandingkan dengan tanah berkapur dan tanah liat yang menahan air.

3. Musim kemarau.

Kandungan munyak atsiri pada tanaman serei yang di budidaya pada musim kemarau lebih tinggi dai tanaman serei yang di budidaya pada musim penghujan. Hal ini di sebabkan penyerapan air pada musim penghujan lebih tinggi, sehingga kandunagn rendemen miyak atsirinya lebih rendah.

4. Proses pemanenan dan pengeringan

Pemanenan serei sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, untuk menghindari penguapan yang lebih tinggi pada siang hari ketika panas terik matahari.

Bagitu juga ketika proses pengeringan sebaiknya dilakukan dengan cara cukup di angina anginkan saja, hindarkan penjemuran langsung di bawah terik matahari. Untuk menghasilkan pengeringan yang merata dapat di bolak balik secara berkala pada setiap 6 jam.

Proses pengeringan ini cukup dilakukan satu hari saja, untuk menghindarkan daun serei terlalu kering. Karena daun serei yang terlalu kering akan mengurangi kandungan rendemen minyak atsiri bahkan dapat hilang sama sekali.


Baca juga : Manfaat Daun Serai
Advertisement advertise here