Cara Meningkatkan Rendemen Minyak Sereh Wangi - Serei atau sereh wangi merupakan tanaman stolonifera yang terdiri
dari dua jenis yaitu Cymbogon nardus (lenabatu) dan Cympogon winterianus
(mahapengiri). Ciri lenabatu memiliki daun lebih panjang, adapun mahagiri
memiliki daun lebih lebar dan pendek. Jenis serei yang menghasilkan penyulingan
minyak atsiri lebih tinggi yaitu jenis mahagiri di bandingkan jenis
lenabatu.Selain itu minyak atsiri yang di hasilkan mahagiri memiliki mutu yang
lebih baik. Kadar geraniol dan sitronelal lebih tinggi.
Ciri utama minyak atsiri yang dihasilkan dari serei varietas
lenabatu berwarna kuning pucat sampai coklat, beraroma segar. Kandungan
sitronelal antara 7-15 % dan geraniol sekitar 55-65%. Minyak serei lenabatu
banyak di gunakan sebagai cmpuran sabun, shampoo, atau karbol pembersih lantai.
Sementara itu jenis serei varietas mahapengiri berwarna
coklat dengan aroma yang lebih menyengat. Varietas ini menghasilkan minyak
atsiri dengan kadar sitronelal berkisar 30 - 45% dan geraniol sekitar 65 – 90%,
banyak di gunakan sebagai campuran cosmetic/lotion.
Untuk menghasilkan rendemen minyak atsiri pada tanaman serei
perlu memperhatikan beberapa hal baik dalam budidaya maupun penanganan pasca
panen. Beberapa hal yang perlu di perhatikan yaitu diantaranya :
1. Kemiringan lahan
Ternyata budidaya tanaman serei pada lahan miring dan lahan
datar mengahasilkan serei dengan kwalitas berbeda. Serai yang tumbuh pada lahan
dengan kemiringan 25 – 35 derajat memberikan keleluasaan pada akar untuk tumbuh
lebih baik. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman serei menjadi lebih
optimal. Tenaman tumbuh lebih subur, air tidak terbgenang saat hujan turun.
Tenaman serei yang dipanen dari penanaman pada lahan miring ini menghasilkan rendemen minyak atsiri lebih
baik yaitu sekitar 0,6-1%
Sedangkan budidaya serei pada lahan datar meghasilkan mutu
kurang baik dibandingkan budidaya pada lahan miring, terbukti dari hasil
penyulingan hanya diperoleh rendemen minyak atsiri sekitar 0,4 – 0,6%.
Sayangnya ketersediaan lahan miring untuk budidaya tanaman serei ini terbatas
jika dibandingkan lahan datar.
Baca Juga : Sereh Wangi Untuk Taman Rumah
2. Jenis tanah.
Selain dipengaruhi oleh kemiringan atau topografi lahan,
yang tidak kalah pentingnya dalam budidaya tanaman serei yang harus
diperhatikan adalah jenis tanahnya. Tanah berpasir atau mawur yanng subur lebih
baik untuk pertumbuhan tanaman serei jika dibandingkan dengan tanah berkapur
dan tanah liat yang menahan air.
3. Musim kemarau.
Kandungan munyak atsiri pada tanaman serei yang di budidaya
pada musim kemarau lebih tinggi dai tanaman serei yang di budidaya pada musim
penghujan. Hal ini di sebabkan penyerapan air pada musim penghujan lebih
tinggi, sehingga kandunagn rendemen miyak atsirinya lebih rendah.
4. Proses pemanenan dan pengeringan
Pemanenan serei sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore
hari, untuk menghindari penguapan yang lebih tinggi pada siang hari ketika
panas terik matahari.
Bagitu juga ketika proses pengeringan sebaiknya dilakukan
dengan cara cukup di angina anginkan saja, hindarkan penjemuran langsung di
bawah terik matahari. Untuk menghasilkan pengeringan yang merata dapat di bolak
balik secara berkala pada setiap 6 jam.
Proses pengeringan ini cukup dilakukan satu hari saja, untuk
menghindarkan daun serei terlalu kering. Karena daun serei yang terlalu kering
akan mengurangi kandungan rendemen minyak atsiri bahkan dapat hilang sama
sekali.
Baca juga : Manfaat Daun Serai
Advertisement