Cara Budidaya Lebah Madu Terlangkap - Madu adalah hasil utama dari budidaya atau ternak lebah, yang sangat baik untuk kesehatan. Harga madu dipasaran masih cukup tinggi. Hal tersebut wajar terjadi karena anatara permaintaan pasar cukup tinggi sedangkan produksi masih sedikit.
Indonesia termasuk wilayah yang memiliki udara sub tropis, sangat ideal untuk membudidayakan lebah madu, karena rata-rata suhu udara nya 26 - 35oC. Sedangkan untuk dataran yang ketinggiannya di atas 1.000 meter dari permukaan laut kurang cocok untuk pembudidayaan lebah, karena suhu udaranya dibawah 15oC. Kondisi ini akan menyebabkan lebah malas keluar sarang dan memilih bermain-main di dalam sarang, yang akan mengakibatkan kekurangan bahan makanan karena lebah pekerja (betina) enggan mencari nektar dan tepung sari. Dataran yang cocok untuk beternak lebah madu ini adalah dil lereng pegunungan atau dataran tinggi yang bersuhu normal (di atas 25oC).
Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya. Ketersediaan bunga sebagai pakan alami lebah sangat berpengaruh terhadap hasil produksi madu. Untuk iti alangkah baiknya jika disekitar tempat budidaya di tanam berbagai bunga sebagai pakan lebah.
Untuk mengatahui lebah madu lebih detail baca : Mengenal Jenis Jenis Lebah Penghasil Madu
Tahapan Budidaya Lebah Madu
Dalam pembudidayaan
lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern
(stup), pakaian kerja dan peralatan Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi
dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja
serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena
antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
1. Pembuatan Kandang Lebah (stup)
Stup atau kandang lebah berbentuk kotak yang didalamnya ddiletakkan frame/sisiran madu yang fungsinya untuk meletakkan madu dan larva lebah. Bahan baku pembuatan kandang lebah yaitu dari papan kayu yang kokoh yang dapat manjaga agar suhu didalam stup stabil dan dadpt melindungi dari perubahan cuaca seperti hujan, panas, dan angin. Kemudian stup diletakkan diatas pohon atau dipaku pada balok kay yang agak tinggi.
Ukuran peti lebah yang ideal saat ini adalah sebagai berikut :
a. Dasar Peti Lebah
- Panjang = 34,0 cm
- Lebar = 18,0 cm
- Tinggi = 7,5 cm
- Tebal Papan = 1,5 cm
b. Bingkai (Tempat Sisiran Madu/Frame)
- Panjang bagian atas dengan tonjolannya = 43,0 cm
- Panjang bagian bawah = 30,0 cm
- Lebar = 2,0 cm Tinggi = 13.0 cm
- Tebal kayu penggantung = 1,5 cm
- Tebal kayu penguat = 0,5 cm
a. Dasar Peti Lebah
- Panjang = 34,0 cm
- Lebar = 18,0 cm
- Tinggi = 7,5 cm
- Tebal Papan = 1,5 cm
b. Bingkai (Tempat Sisiran Madu/Frame)
- Panjang bagian atas dengan tonjolannya = 43,0 cm
- Panjang bagian bawah = 30,0 cm
- Lebar = 2,0 cm Tinggi = 13.0 cm
- Tebal kayu penggantung = 1,5 cm
- Tebal kayu penguat = 0,5 cm
Peralatan lain yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan lain-lain.
2. Pembibitan
a. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu Apis cerana (lokal) dan
Apis mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah,
oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni
lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per
hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk
mendapatkan bibit unggul ini sekarang dapat dibeli, yang pada umumnya tersedia tiga paket, yaitu:
- paket 1 ratu
terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
- paket 2 terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
- paket 3 terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran
sarang.
b. Perawatan Bibit
dan Calon Induk
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
c. Sistem
Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul.
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul.
3. Reproduksi dan
Perkawinan
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah
pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina
yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi
berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi.
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
4. Proses Penetasan
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:
- Sel calon ratu,
berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang.
- Sel calon
pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya.
- Sel calon
pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.
Lebah madu
merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan
serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang
bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
a. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari,
terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1
hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
b. Lebah pekerja:
menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3
hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi
lebah 21 hari.
c. Lebah pejantan:
menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4
hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi
lebah 24 hari.
Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.
Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.
3. Pemeliharaan
a. Sanitasi Kandang lebah
Pada budidaya lebah madu peternak harus rajin memeriksa,
menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup
dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air
di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu.
b. Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana
banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada. Dalam penggembalaan
yang perlu diperhatikan adalah :
- Perpindahan
lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
- Bila jarak jauh
perlu makanan tambahan (buatan).
- Jarak antar
lokasi penggembalaan minimum 3 km.
- Luas areal, jenis
tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.
Tujuan utama dari
penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak
menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan
untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan
pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan
produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan
tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan
adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan
perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.
Hama Dan Penyakit Pada Budidaya Lebah
1. Penyakit
Di daerah tropis penyakit lebah jarang terjadi dibandingkan dengan daerah sub
tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya
penyakit lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit
pada lebah dan penyebabnya antara lain:
a. Foul Brood ; ada
dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva
dan European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang
sisiran dan tempayak lebah.
b. Chalk Brood
Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati.
Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati.
c. Stone Brood
Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras.
Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras.
d. Addled Brood
Penyebab: telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu.
Penyebab: telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu.
e. Acarine
Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.
Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.
f. Nosema dan
Amoeba
Penyebab: Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae Prell yang hidup dalam pembuluh malpighi lebah
dan akan menuju usus.
Penyebab: Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae Prell yang hidup dalam pembuluh malpighi lebah
dan akan menuju usus.
2. Hama
Hama yang sering mengganggu lebah antara lain:
a. Burung, sebagai
hewan yang juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai salah satu
makanannya.
b. Kadal dan Katak,
gangguan yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh burung.
c. Semut, membangun
sarang dalam stup dan merampas makanan lebah.
d. Kupu-kupu, telur
kupu-kupu yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat merusak sisiran.
e. Tikus, merampas
madu dan merusak sisiran.
3. Pencegahan
Serangan Penyakit dan Hama
3. Cara Pencegahan
Cara mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yang perlu adalah:
3. Cara Pencegahan
Cara mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yang perlu adalah:
a. Pembersihan stup
setiap hari.
b. Memperhatikan
abnormalitas tempayak, sisiran dan kondisi lebah.
c. Kaki-kaki stup
harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
d. Pintu masuk
dibuat seukuran lebah.
Pemanenanan Madu
Hasil utama dari budidaya lebah adalah madu, berupa cairan bening kekuningan berasa manis.
Hasil tambahan laninnya yang bernilai dan manfaat adalah royal jelly (susu ratu),
pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah).
Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu
siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran
yang akan dipanen dibersihkan dulu dari lebah yang masih menempel kemudian
lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.
Tahapan proses
panen madu adalah sebagai berikut:
- Mengambil dan
mencuci sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas dengan pisau.
- Sisiran yang
telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu.
- Hasil disaring
dan dilakukan penyortiran.
- Disimpan dalam
suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
- Pengemasan madu
dalam botol.Artikel Terkait :
- Budidaya Lebah Klanceng
- Ciri dan Manfaat Madu lebah Klanceng
Advertisement