Cara Beternak / Budidaya Jangkrik Terlengkap - Jangkrik atau Cengkerik adalah jenis
serangga yang berkerabat dengan belalang. Dinamakan jangkrik atau cengkerik
karena cirikhasnya dapat mengeluarkan bunyi ngerik. Hanya jangkrik jantan yang
dapat mengelurkan bunyi tersebut. Suara jangkrik dimaksudkan untuk menarik
perhatian bagi betina atau menolak pesaingnya jangkrik jantan.
Kenapa jangkrik di ternak atau di
budidayakan ? Karena jangkrik dapat dijadikan sebagai pakan burung atau reptil.
Tentu saja permintaan pasar akan jangkrik sangat dipengaruhi jumlah pemelihara
burung atau reptil. Akhir akhir ini terjadi booming atau trend pecinta burung,
maka permintaan Jangkrik juga meningkat tajam.
Sekilas Tentang Jangkrik
Jangkrik adalah jenis serangga berkaki
enam, bersayap dan memiliki kaki panjang dibelakangnya sebagai kaki untuk
meloncat. Di Indonesia, terdapat ratusan
spesies jangkrik, Namun belum semuanya
terpetakan secara lengkap. Jenis spesies yang banyak dipelihara untuk ternak
jangkrik komersial adalah Gryllus mitratus dan Gryllus testaclus. Selain itu, masih
terdapat jangkrik yang diternakan untuk tujuan lain, seperti hobi dan hewan
aduan.
Sumber makanan jangkrik adalah dari
jenis tumbuhan sehingga dapat digolongkan sebagai hewan herbivora. Di alam
bebas serangga ini memakan daun-daunan muda seperti rerumputan. Dalam
lingkungan budidaya, bisa diberi pakan sayuran hijau yang banyak mengandung air
seperti sawi, bayam, selada, mentimun dan daun pepaya.
Klasifikasi Jangkrik adalah sebagai
berikut :
- Kingdom : Animalia
- Phylum :
Arthropoda
- Klas
: Insecta
- Ordo
: Orthoptera
- Sub Ordo : Ensifera
- Famili
: Gryllidae
- Sub Famili : Gryllinae
- Genus
: Gryllids
- Spesies : Gryllus mitratus
Gryllus
testacius
Tahap Beternak / Budidaya Jangkrik
Pembuatan Kandang Jangkrik
Tahap awal memulai
ternak jangkrik adalah pembuatan kandang atau tempat budidaya jangkrik. Kandang
untuk ternak jangkrik bisa dibuat dari berbagai bahan seperti kardus papan atau
triplek. Kandang jangkrik dibuat dengan bentu yang simpel tidak lah rumit.
Bahan yang digunakan pun relatif murah yaitu triplek, kaso, lem paku dll.
Adapun cara membuat kandang jangkrik adalah sebagai berikut :
Kandang dibuat
berbentuk kotak, terbuat dari papan atau tripleks dengan tulang dari kayu
kaso/kayu reng. Ukuran tergentung selera atau jumlah jangkrik yang akan di
terkan. Sebagai contoh ukuran Panjang x Lebar x Tinggi : 100 x 60 x 40 cm.
Pada setiap
sambungan atau celah tutuplah dengan lem atau sejenisnya, agar jangkrik yang baru menetas tidak bisa keluar
melalui celah tersebut.
Pada sisi atas di
buat tutup dengan kawat nyamuk yang diberi frame dan engsel agar bisa di buka tutup.
Sisi samping kanan
dan kiri di beri handle atau pegangan untuk menggeser dan mengangkat
Pada sekeliling
sisi dalam bagian atas, kira-kira 10 cm
dari atas, berikan isolasi plastik, agar jangkrik tidak merayap ke atas karena
licin.
Pasang kaki-kaki pada
keempat sudut peti, tingginya 20 cm. Keempat kaki-kaki tersebut nantinya
diletakan pada mangkung yang diisi air atau cairan lain. Gunanya untuk mencegah
hama seperti semut masuk ke dalam kandang.
Untuk ternak atau
budidaya dalam pertai besar kandang jangkrik dapat dibuat bersusun, tiga hingga
empat susun agar lebih efisien. Kandang jangkrik sebaiknya diletakkan di dalam
ruangan yang gelap, tidak terkena sinar matahari langsung. Selain terlindung
dari sinar matahari langsung, ternak jangkrik juga membutuhkan ketenangan.
Sebaiknya pilih ruangan yang memiliki angin cukup, gelap, jauh dari hiruk pikuk
dan lalu lalang pergerakan manusia.
Cara Memilih Indukan Jangkrik
Indukan jangkrik
dapat diperoleh dari alam atau membeli jangkrik dewasa dari toko pakan yang
menyediakan pakan hidup. Adapun ciri ciri indukan indukan jangkrik yang baik
adalah sebagai berikut:
Induk jantan
ditandai dengan suara ngeriknya yang keras. Permukaan sayap atau punggungnya
bergelombang dan kasar, pada buntutnya terdapat 2 helai ekor.
Induk betina ditandai
dengan sayapnya yang halus, atau bergaris sejajar keatas dan ke bawah, tidak
mengerik, terdapat ovipositor pada
bagian ekornya. Ekornya ada tiga bagian, yang bagian tengah merupakan
ovipositor.
Sungut atau antena
masih panjang, seluruh anggota badan masih lengkap, gerakannya gesit dan lompatnya
jauh, badan berwarna mengkilap.
Jangan pilih
jangkrik yang bila dipegang mengeluarkan cairan baik dari mulut maupun
duburnya.
Cara Mengawinkan Jangkrik
Jika indukan jangkrik
yang akan dikawinkan sudah di peroleh , maka pilih yang sejenis atau sama spesiesnya. Bila indukan
jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi. Untuk
mengawinkan jangkrik pilihlah indukan betina sebanyak 10 ekor dan jantan 2 ekor, jika lebih dari itu gunakan
perbandingan 10:2.
Tempat untuk
mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah dengan Kandang pemeliharan/ pembesaran.
Kondisi kandang untuk mengawinkan sebaiknya dibuat aga mirip dengan habitat
jangkrik di alam. Dinding kandang bisa diolesi tanah liat, semen putih serta
diberi daun-daun kering, seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu.
Tambahkan pula bak
pasir atau tanah sebagai tempat peneluran. Selama masa perkawinan jangkrik
jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus. Jangkrik betina yang telah
dibuahi akan bertelur. Telur biasanya diletakkan dalam pasir atau tanah.
Selama masa
perkawinan jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup. Contoh pakannya
kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dan jenis sayuran hijau lainnya.
Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di dalam
kandang. Beberapa peternak ada yang memberikan ramuan khusus bagi jangkrik yang
sedang dikawinkan. Misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang
telah direbus dan dihaluskan, dan beberapa vitamin., agar telur yang dihasilkan
bisa banyak dan berkualitas.
Cara Menetaskan Telur Jangkrik
Pisahkan telur
jangkrik dari indukan. Hal ini untuk menghindari si induk memakan telurnya
sendiri.
Telur jangkrik pindahkan
ke dalam kandang penetasan telur yang juga sekaligus pembesaran anakan. Warna
telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh. Setelah 4-6
hari biasanya telur menetas. Pada masa penetasan, kelembaban kandang harus
terus dijaga dengan penyemprotan air, atau menutup kandang dengan karung goni
basah.
Pemberian Pakan Jangkrik
Jangkrik yang baru
menetas, berumur 1-10 hari dapat diberikan pakan ayam (voor), yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah,
dan jagung kering yang dihaluskan.
Setelah lewat 10
hari, anakan jangkring bisa dikasih makan sayur-sayuran dan jagung muda. Selanjutnya
pakan bisa ditambahkan singkong, mentimun atau ubi.
Pemeliharaan Kandang Jangkrik
Kandang yang baru
dibuat sebaiknya dicuci dahulu, jangan sampai masih berbau vinil bila terbuat
dari tripleks. Untuk membuat suasana kandang mririp dengan habitatnya di alam,
lumuri permukaan kandang dengan lumpur sawah untuk dan dijemur hingga kering. Ketika
jangkrik sudah menetas, sebagai tempat persembunyian tambahkan daun kering,
daun pisang kering, kardus atau serutan kayu.
Penting untuk
menjaga kandang tetap higienis dan bersih, serta terhindar dari gangguan hama. Musuh
atau hama ternak jangkrik lumayan banyak, diantaranya tikus, kecoa, semut dan
laba-laba. Caranya dengan membuang sisa pakan yang tidak termakan setiap hari,
jangan sampai membusuk di dalam kandang. Periksa air yang ada pada mangkuk atau
kaleng pada kaki-kaki kandang. Tambah atau ganti bila cairan sudah sedikit.
Cairan yang digunakan bisa air, minyak tanah, atau jenis cairan lain yang bisa
mencegah hama masuk ke dalam kandang.
Kondisi kandang
untuk ternak jangkrik harus memperhatikan tingkat kelembaban. Kelembaban harus
terus dikontrol, terutama saat musim kemarau, Untuk menjaga kelembaban bisa
dilakukan dengan penyemprotan atau menutup kandang dengan karung goni basah.
Selain itu menjaga
agar ketersediaan makanan harus mencukupi, karena bila kekurangan makanan, jangkrik akan timbul sifat kanibal, saling memangsa
di antara mereka.
Pemanenan Jangkrik
Hasil ternak atau
budidaya jangkrik yaitu jangkrik dewasa
dan telur jangkrik. Telur jangkrik biasanya dijual lebih mahal dari jangkrik
itu sendiri. Telur biasanya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran.
Ternak jangkrik
sudah bisa dipanen setelah mencapai umur kurang lebih 30 hari. Terhitung sejak
telur mulai menetas. Pengepakan dapat dilaukan dengan menggunakan karung
plastik yang didalamnya di tambahkan daun pisang kering. Jika pengangkutan
jarah tempuhnya jauh tambahkan juga pakan jangkrik
Baca Juga Artikel :
Advertisement