Mengungkap Rahasia Kelezatan Membuat Tahu Sumedang - Siapa yang tidak mengenal tahu Sumedang? Tahu yang berasal dari tanah periangan ini sungguh populer bagi masyarakat Indonesia. Bahkan banyak pabrik atau toko yang menjual tahu di luar kota Sumedang memberi nama Tahu Sumedang untuk menarik pembeli. Padahal rasanya belum tentu sama lezatnya dengan tahu Sumedang.
Sekilas Tentang Tahu
Tahu adalah hasil olahan sari biji kacang kedelai yang diendapkan dan digumpalkan (koagulasi). Asal mula tahu adalah dari China atau Tiongkok, sejak zaman dinasti Han yaitu sekitar 2200 tahun lalu. Ditemukan oleh Liu An seorang darah biru dari dinasti Han yaitu salah satu cucu dari Kaisar Han Gaozu.
Asal istilah tahu sendiri berasal dari serapan bahasa China yaitu Tou Hu yang artinya kedelai lumat. Sedangkan di Jepang dikenal demgan nama Tofu. Tofu dan Tahu pada dasarnya sama tetapi tofu lebih lunak dan kurang tahan terhadap pengolahan. Tersebarnya Tahu dan Tofu keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia di bawa oleh para perantau/ imigran china yang menyebar keseluruh dunia. Sedangkan asal mula tahu Sumedang dapat di baca di artikel : Sejarah Singkat Asal-Usul Tahu Sumedang
Karena diambil dari sari pati biji kacang kedelai, tidak diragukan lagi Tahu mempunyai kandungan gizi yang sangat tinggi, sangat baik untuk kesehatan. Kandungan gizi utamanya adalah protein nabati, lemak dan karbohidrat serta mengandung banyak vitamin dan mineral. Kandungan Tahu hampir sama dengan kandungan susu kedelai karena bahan dasarnya sama-sama kacang kedelai. Kandungan susu kedelai dapat dibaca pada artikel : Manfaat dan Kandungan Gizi Susu Kedelai.
Rahasia Kelezatan Tahu Sumedang
Kenapa Tahu Sumedang sangat terkenal di seluruh Indonesia? Tak lain dan tak bukan karena tahu Sumedang mempunyai rasa khas dan lezat di bandingkan dengan tahu pada umumnya. Rahasia kelezatan tahu sumedang terletak pada cara pembuatan maupun cara penggorengannya. Apa rahasia kelezatan tahu sumedang? mari kita simak dibawah ini :
1. Bahan baku kacang kedelai yang digunakan untuk membuat tahu sumedang adalah kedelai lokal. Kacang kedelai lokal walaupun lebih kecil tetapi dipercaya mempunyai citarasa yang lebih lezat di bandingkan kedelai impor.
2. Kwalitas air di daerah Sumedang yang di gunakan untuk membuat tahu mengandung lebih banyak mineral seperti Kalsium, yang dipercaya dapat membuat tahu lebih kenyal dan lebih awet meskipun tanpa bahan pengawet.
3. Perendaman kedelai sebelum di olah menjadi tahu hanya berkisar selama 5 jam. Perendaman lebih dari 5 jam akan berpengaruh terhadap citarasa tahu yang dihasilkan.
4. Kebersihan mesin penggiling dan peralatan lainya harus di perhatikan karena sisi sari kedelai yang tertinggal dalam mesin dapat membuat tahu menjadi asam.
5. Pencampuran cuka dengan sari kedelai dilakukan sedikit demi sedikit sambil diaduk, tidak dilakukan secara sekaligus. Hal ini akan membuat pengggumpalan sari kedelai secara sempurna.
6. Tidak ditambahkan bahan pengawet makanan. Pengawet makanan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi citarasa.
7. Sewaktu penggorengan dilakukan pada minyak yang barudan berlimpah dengan suhu yang paling tinggi/panas. Dulu penggorengan dilakukan dengan minyak kacang tetapi jaman sekarang mencari minyak kacang sungguh sulit dan mahal. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan minyak goreng yang baru/fresh dan tidak berulang ulang.
Tahapan Pembuatan Tahu Sumedang
Cara pembutan tahu sumedang pada dasarnya sama dengan pembuatan tahu pada umumnya. Rahasia kelezatan tahu sumedang di pengaruhi oleh beberapa faktor yang telah di ungkapkan diatas. Adapun tahapan-tahapan pembutana tahu sumedang adalah sebagai berikut :
1. Pensortiran
Pemilihan kedelai yang bermutu bagus dan menghilangkan kotoran dan bahan lain yang tercampur dalam kedelai
2. Perendaman
Perendaman kedelai dilakukan selama kurang lebih lima jam dengan tujuan unyuk melunakan biji kacang kedelai agar mudah penggilinganya
3. Penggilingan
Penggilingan dilakukan dengan mesin giling hingga halus, untuk mempermudah mengambil sari pati kedelai. Secara rutin mesin giling tahu di bersihkan dari sisa sisa penggilingan sehingga tidak menimbulkan rasa asam pada tahu yang dihasilkan.
4. Penyaringan
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan sari pati kedelai dengan ampas kedelai. Saringan yang digunakan adalah saringan kain yang halus.
5. Perebusan
Perebusan bubur kedelai dilakukan hingga mendidih untuk mematangkan dan mensterilkan sari pati kedelai
7. Penggumpalan
Penggumpalan dilakukan dengan asam cuka yang tambahkan kedalam sari peti kacang kedelai secara perlahan lahan sambil diaduk hingga merata
8. Pencetakan
Gumpalan-gumpalan sari pati kedelai diambil dan diletakkan dalam cetakan yang diberi alas kain saringan halus dan dipadatkan dengan ditindih alat pemberat. Air sisa gumpalan akan terbuah dan gumpalan akan terbentuk memadat.
Advertisement