L'Oreal-UNESCO Award Untuk 2 Dosen IPB - Bangsa Indonesia Khususnya masyarakat pertanian Indonesia wajib berbangga hati dengan di anugerahkanya penghargaan National Fellowship L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2014 kategori Life Science kepada putri terbaik bangsa. Selain mangangkat nama IPB, nama bangsa Indonesia tentunya ikut terangkat juga di mata dunia.
Institut Pertanian Bogor (IPB) pantas memperoleh predikat sebagai kampus paling inovator di Indonesia karena IPB mampu mengantarkan mahasiswa maupun dosenya untuk mendominasi dalam daftar Karya Inovatif Indonesia Paling Prospektif tujuh tahun terakhir.
Indikaotor terbaru dari keberhasilan Institut Pertanian Bogor adalah karya Dr. Nanik Purwanti,S.TP, M.Sc dan drh. Fitriya Nur Annisa Dewi, Ph.D. yang menjadi pemenang dalam program National Fellowship L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2014.
“Kebetulan saya mempelajari pemanfaatan protein yang sejenis ketika S3 di Belanda dan Postdoc di Jepang. Walaupun pada saat itu saya tidak memplajari tentang protein tersebut dalam bentuk serat. Serat dari protein ini telah dipelajari oleh beberapa rekan S3 yang berada dalam satu group dengan saya,” ujar Dr. Nanik yang juga staf pengajar di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Dalam proposal yang diajukan ke L'Oreal, penelitian yang ingin Dr. Nanik lakukan merupakan penelitian lanjutan terkait eksplorasi dan pemanfaatan jenis protein yang berbeda untuk tujuan yang sama.
"Berdasarkan seleksi dewan juri tanggal 25 Agustus, proposal tersebut lolos untuk dipresentasikan pada 26 September yang lalu dan dinyatakan dapat didanai oleh program L'Oreal," tambah wanita kelahiran Sukoharjo 33 tahun lalu ini. Ke depannya, ia akan mengerjakan riset ini dengan melibatkan para mahasiswa. Di saat yang sama, Dr. Nanik juga mengerjakan kelanjutan risetnya ketika postdoc di Jepang. Kelanjutan riset tersebut didanai oleh United Nations University (UNU)-Kirin Fellowship Program sampai dengan pertengahan 2016.
Dr. Fitriya, staf Peneliti, Pusat Studi Satwa Primata - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (PSSP LPPM-IPB) ini berhasil menyisihkan banyak peneliti dari seluruh Indonesia.
Tak pelak, keberhasilannya pun akan diganjar dana bagi penelitian yang berjudul The Potential Cancer-Preventive Effect of Kaempferol from Katuk Leaves (Sauropus androgynus) on The Mammary Gland Epithelial Cells.
Dalam pelaksanaannya, Fitriya yang lahir pada tanggal 25 Juni 1982 akan berkolaborasi dengan Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, M.Si. (SEAFAST Center IPB) dan Dr. drh. Diah Iskandriati (PSSP LPPM IPB).
Kemudian, tahun 2004 diperbaharui dengan peluncuran program L'Oreal-UNESCO di tingkat internasional. Program ini bertujuan mengakui, menyemangati, dan mendukung kiprah kaum perempuan di bidang sains.
Kini, program tersebut merupakan program terbesar yang berhasil membuka lapangan kerja dan jaringan ilmiah bagi perempuan peneliti di seluruh dunia. Sampai saat ini lebih dari 1.200 ilmuwan perempuan dari 103 negara yang telah diakui prestasinya dalam bidang penelitian dan telah berhasil mendapatkan manfaat dari program ini. Program ini fokus memberikan penghargaan tahunan bagi para perempuan peneliti yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu Life Science dan Material Science, L'Oreal-UNESCO Fellowship International, dan L'Oreal-UNESCO Fellowship Nasional. Sumber : liputan6.com.
Institut Pertanian Bogor (IPB) pantas memperoleh predikat sebagai kampus paling inovator di Indonesia karena IPB mampu mengantarkan mahasiswa maupun dosenya untuk mendominasi dalam daftar Karya Inovatif Indonesia Paling Prospektif tujuh tahun terakhir.
Dr. Nanik Purwanti,S.TP, M.Sc dan Drh. Fitriya Nur Annisa Dewi, Ph.D. |
Indikaotor terbaru dari keberhasilan Institut Pertanian Bogor adalah karya Dr. Nanik Purwanti,S.TP, M.Sc dan drh. Fitriya Nur Annisa Dewi, Ph.D. yang menjadi pemenang dalam program National Fellowship L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2014.
Dr. Nanik Purwanti,S.TP, M.Sc
Berawal dari bidang material science, Dr. Nanik menyusun proposal penelitian tentang potensi serat dari protein untuk dimanfaatkan sebagai mikrokapsul. Mikrokapsul tersebut nantinya digunakan sebagai controlled release devices (alat pelepas terkontrol) untuk bahan pangan dan nutraceutical.“Kebetulan saya mempelajari pemanfaatan protein yang sejenis ketika S3 di Belanda dan Postdoc di Jepang. Walaupun pada saat itu saya tidak memplajari tentang protein tersebut dalam bentuk serat. Serat dari protein ini telah dipelajari oleh beberapa rekan S3 yang berada dalam satu group dengan saya,” ujar Dr. Nanik yang juga staf pengajar di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Dalam proposal yang diajukan ke L'Oreal, penelitian yang ingin Dr. Nanik lakukan merupakan penelitian lanjutan terkait eksplorasi dan pemanfaatan jenis protein yang berbeda untuk tujuan yang sama.
"Berdasarkan seleksi dewan juri tanggal 25 Agustus, proposal tersebut lolos untuk dipresentasikan pada 26 September yang lalu dan dinyatakan dapat didanai oleh program L'Oreal," tambah wanita kelahiran Sukoharjo 33 tahun lalu ini. Ke depannya, ia akan mengerjakan riset ini dengan melibatkan para mahasiswa. Di saat yang sama, Dr. Nanik juga mengerjakan kelanjutan risetnya ketika postdoc di Jepang. Kelanjutan riset tersebut didanai oleh United Nations University (UNU)-Kirin Fellowship Program sampai dengan pertengahan 2016.
drh.Fitriya Nur Annisa Dewi, Ph.D
Senada dengan Dr. Nanik, demikian halnya drh.Fitriya Nur Annisa Dewi, Ph.D. Ia meraih juara pertama dalam penghargaan National Fellowship L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2014 kategori Life Science.Dr. Fitriya, staf Peneliti, Pusat Studi Satwa Primata - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (PSSP LPPM-IPB) ini berhasil menyisihkan banyak peneliti dari seluruh Indonesia.
Tak pelak, keberhasilannya pun akan diganjar dana bagi penelitian yang berjudul The Potential Cancer-Preventive Effect of Kaempferol from Katuk Leaves (Sauropus androgynus) on The Mammary Gland Epithelial Cells.
Dalam pelaksanaannya, Fitriya yang lahir pada tanggal 25 Juni 1982 akan berkolaborasi dengan Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, M.Si. (SEAFAST Center IPB) dan Dr. drh. Diah Iskandriati (PSSP LPPM IPB).
L'Oreal-UNESCO National Fellowship Program
L'Oreal-UNESCO National Fellowship Program for Women in Science, didirikan pada tahun 1998 oleh L'Oreal, bekerjasama dengan Komisi Nasional untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.Kemudian, tahun 2004 diperbaharui dengan peluncuran program L'Oreal-UNESCO di tingkat internasional. Program ini bertujuan mengakui, menyemangati, dan mendukung kiprah kaum perempuan di bidang sains.
Kini, program tersebut merupakan program terbesar yang berhasil membuka lapangan kerja dan jaringan ilmiah bagi perempuan peneliti di seluruh dunia. Sampai saat ini lebih dari 1.200 ilmuwan perempuan dari 103 negara yang telah diakui prestasinya dalam bidang penelitian dan telah berhasil mendapatkan manfaat dari program ini. Program ini fokus memberikan penghargaan tahunan bagi para perempuan peneliti yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu Life Science dan Material Science, L'Oreal-UNESCO Fellowship International, dan L'Oreal-UNESCO Fellowship Nasional. Sumber : liputan6.com.
Advertisement